• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Pemanasan Global dan Curah Hujan Tinggi di Indonesia

Kamis, 28 Maret 2024

Hari Rabu, 5 Juni 2013 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) memperkirakan beberapa wilayah di Indonesia berpotensi terjadi hujan dengan intensitas di atas normal. Curah hujan tinggi ini akan terjadi hingga akhir bulan Agustus 2013.


"Potensi penyimpangan tersebut meliputi daerah Jawa, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku. Sementara untuk Sumatera dan Kalimantan masih normal," kata Kepala BMKG, Sri Woro Harijono.


Penyebab terjadinya curah hujan tinggi ini karena anomali suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia lebih tinggi. Suhu normal yang biasa berkisar 28,5-29,5 celcius, meningkat antara +0,5 hingga +2,0 celcius.


"Selain itu, Angin dari timur yang biasanya dominan pada kemarau jadi lemah dan diterpa angin barat, sehingga membuat adanya peningkatan hujan yang signifikan," sambung Sri Woro.


Curah hujan tinggi memerlukan instrumen weather station untuk mendapatkan hasil pengukuran curah hujan dalam kurun waktu tertentu. Faktor tinggi rendahnya curah hujan dalam kurun waktu tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan lamanya waktu prakiraan cuaca secara berkesinambungan.


Selain itu kecepatan angin menjadi faktor lainnya yang menjadi sangat penting untuk mengetahui kondisi lingkungan tertentu. Kecepatan angin tersebut juga dapat diukur dengan instrumen weather station.


Namun meskipun terjadi hujan, suhu udara tetap akan naik dan temperatur terasa lebih panas. Keadaan seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia, beberapa negara lain juga akan mengalami hal yang sama. "Semua disebabkan pemanasan global yang terjadi di bumi yang memunculkan tekanan rendah dan menyebabkan penumpukan masa uap air sehingga curah hujan meningkat," katanya lagi


Curah hujan tinggi dan suhu yang tidak tetap dapat mengganggu seluruh aktivitas masyarakat di Indonesia. Mulai dari bidang agraris, perkebunan dan persawahan akan merasakan kerugian besar. Curah hujan tinggi menyebabkan para petani di berbagai wilayah Indonesia menjadi gulung tikar akibat tanaman yang mereka tanam busuk dan tidak dapat dijual.


Seharusnya pembinaan dalam bidang agraris, harus memperhatikan dan memberikan bimbingan dalam hal faktor cuaca dan kondisi lingkungan untuk para petani di Indonesia. Curah hujan yang diukur dengan weather station, suhu lingkungan, kelembaban wilayah dan berbagai faktor cuaca lainnya dapat diberi pembinaaan kepada para petani.


Jika panen busuk secara terus menerus, hal ini akan berdampak perekonomian di Indonesia. Harga bahan pangan akan terus merangkak naik dan akan memberatkan rakyat di Indonesia. Petani akan terus merugi dan tidak mau bercocok tanam kembali.


Sumber : http:// nasional . news . viva . co.id/ news/ read / 418622-bmkg--pemanasan-global--curah-hujan-tinggi-hingga-agustus (edit/red)




Produk Terkait dengan artikel Pemanasan Global dan Curah Hujan Tinggi di Indonesia


 


NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji