Seiring dengan kemajuan teknologi , kebutuhan akan listrik terus meningkat. Bayangkan !! Berapa banyak peralatan rumah tangga yang memerlukan energi listrik seperti TV, radio, microwave, kulkas, kompor listrik dan masih banyak lagi. Masing-masing mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, misalnya energi cahaya, energi kinetik, energi bunyi, atau energi panas. Karena kebutuhan akan listrik yang sangat besar, perlu diketahui seberapa efisienkah alat yang digunakan dan apakah penggunaannya optimal ?!? Maka diperlukan pengujian untuk melihat kualitas dari listrik yang kita konsumsi mulai dari tegangan listrik, arus listrik, hambatan listrik, kualitas daya, faktor daya, dll. Nah sebelumnya kita harus mengetahui apa itu listrik sendiri.
Apa itu LISTRIK ???
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya perpindahan muatan listrik positif (proton) ke muatan negatif (elektron) karena adanya beda potensial yang kemudian menghasilkan arus listrik.
Gambar 1 Pepindahan muatan listrik
Komponen-komponen yang dihitung dari listrik, yaitu :
1. Arus Listrik
Arus merupakan aliran muatan listrik terhadap waktu. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Dalam teori rangkaian listrik, arus merupakan pergerakan muatan listrik positif. Ketika terjadi beda potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimana arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus negatif mengalir sebaliknya.
Lebih ringkasnya arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah (berlawanan arah dengan gerak elektron). Satuannya arus adalah Ampere (A).
Dimana, I = Arus Listrik (Ampere) Q = Muatan listrik (Coloumb) t = Waktu (sekon) |
Macam-macam arus :
a. Arus searah (Direct Current/DC) Merupakan arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya dimana pun kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.
|
Gambar 2 Grafik arus terhadap waktu |
b. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC) Merupakan arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik yang akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (T)
|
Gambar 3 Grafik arus terhadap waktu |
2. Tegangan Listrik
Akan mudah menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Misalnya kita mempunyai 2 tabung yang dihubungkan dengan pipa seperti pada gambar 4. Jika kedua tabung ditaruh di atas meja maka permukaan air pada kedua tabung akan sama dan dalam hal ini tidak ada aliran air dalam pipa. Jika salah satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras aliran air yang melalui pipa
Gambar 4 Aliran air pada bejana berhubungan |
Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial. Tingginya tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling penting dalam hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan besarnya perbedaan potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin deras aliran air dalam pipa. |
Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial (dinyatakan dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar beda potensial akan semakin besar pula arus yang mengalir. Arah aliran listrik karena adanya beda potensial digambarkan pada gambar 5
Gambar 5 Aliran tegangan pada suatu rangkaian listrik tertutup
Untuk menentukan besarnya tegangan elektrik maka dirumuskan dengan,
di mana V= tegangan(Volt), I = arus listrik(Ampere) dan R = Hambatan listrik (Ohm) |
3. Hambatan listrik
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm dapat dirumuskan sebagai berikut:
di mana V= tegangan(Volt), I = arus listrik(Ampere) dan R = Hambatan listrik (Ohm) |
4. Daya listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik yang mengalir setiap satuan waktu (detik). Satuan daya listrik adalah Watt.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Daya_listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_listrik
http://dunia-listrik.blogspot.com/2010/03/kualitas-daya-listrik-power-quality.html
http://konversi.wordpress.com/2010/05/05/memahami-faktor-daya/
http://en.wikipedia.org/wiki/Electric_current
a. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Merupakan arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik yang akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (T).