Corona virus membawa dampak buruk bagi setiap orang di belahan dunia karena menyebabkan krisis kesehatan global yang berdampak tertutupnya pergerakan ekonimi sementara dalam menghadapi tindakan karantina yang ketat. Akan tetapi corona virus memberikan dampak yang menguntungkan bagi lingkungan kita yakni berkurangnya polusi udara CO2.
Salah satu yang disaksikan oleh para ilmuwan adalah perbedaan besar dalam kualitas udara. Corona virus menyebabkan pengurangan besar dalam polusi udara di daerah-daerah karena banyaknya karangtina yang ketat sehingga penggunaan transportasi jadi berkurang dan beberapa industri di paksa berhenti untuk menghindari berkumpulnya orang banyak.
“Tingkat polusi udara seperti yang diamati oleh satelit menunjukan peningkatan drastis di banyak daerah yang telah menjalani karantina terbatas karena virus corona,” Peter DeCario, Associate Teknik Kesehatan Lingkungan di Universitas Johns Hopkins.
Corona Virus ini juga cenderung memberikan dampak signifikan pada faktor-faktor lingkungan lainnya, salah satunya adalah emisi gas rumah kaca ketika ekonomi global menuju level resesi, menurut Kevin Rose, Asisten Profesor ilmu Pengetahuan Biologi dan Ketua Pengembangan Karir Kolleck di Pengembangan Ekologi Air Tawar Rensselaer Polytechnic Institute.
“Resesi ekonomi dan penurunan penggunaan energi serta perubahan populasi yang terjadi dapat mendorong pengurangan dramatis dalam dampak lingkungan, misalnya penggunaan konsumsi pupuk, yang merusak kualitas air tawar hinga menurunkan kualitas air selama bertahun-tahun.”
Steven Davis, Associate Professor di Department of Earth System Science di University of California, Irvine, mengatakan bahwa ekonomi dan emisi sangat erat.