• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Apa ? Banjir di Jakarta Bukan Karena Hujan

Kamis, 25 April 2024

Achmad Zukri , Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta pada tahun 2014 ini bukan karena faktor alam, terutama intensitas curah hujan yang dapat diukur dengan peralatan weather station.


Zukri mengungkapkan "Sebab, curah hujan di kawasan Ibu Kota pada tahun 2014 lebih rendah daripada curah hujan pada tahun 2013 ketika terjadi banjir lebih besar," di Jakarta, Minggu (19/1/2014).


Pada  tahun 2013, Zukri menyatakan distribusi hujan lebih banyak di Jakarta, sementara hujan di daerah penyangga lebih kecil. Pada tahun 2014, distribusi hujan tidak merata di seluruh Jakarta, tetapi hanya Jakarta Barat, Timur, dan Selatan.


Dia mengatakan "Selain itu, hujan yang turun awal tahun ini tidak selebat 2013. Hujan sudah dicicil sejak malam tahun baru. Sementara itu, tahun lalu, hujan terjadi sekaligus selama beberapa hari berturut-turut, dengan intensitas lebat,"


Pantauan curah hujan oleh BMKG dari 18 titik dibandingkan oleh Achmad Zukri tahun lalu  dengan tahun ini pada hari saat banjir parah terjadi. Titik – titik pantauan yang menunjukkan penurunan adalah Kemayoran , Tanjung Priok, Halim Perdanakusuma, Pakubuwono, Cengkareng, Kedoya, Lebak Bulus, dan Pasar Minggu. Pengukuran melalui beberapa titik tersebut dapat dilakukan dengan weather station.


Dari luar wilayah DKI Jakarta, titik pantauan dari Citeko dan Gunung yang mencakup pantauan kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, sebagai penyumbang banjir menunjukkan bahwa curah hujan menurun. Curah hujan di Gunung Mas turun dari 76 dan 118,5 milimeter per hari pada tanggal 16-17 Januari 2013 menjadi 25 milimeter per hari pada tanggal 11-12 Januari 2014.


Adapun wilayah tetangga Jakarta yang curah hujannya meningkat adalah Depok, Dramaga, dan Citeko. Curah hujan di Depok naik dari 63,5 dan 64,5 milimeter per hari menjadi 65 dan 147 milimeter per hari pada tanggal 11-12 Januari 2014. Di Dramaga, curah hujan naik tajam dari 26-27 milimeter per hari menjadi 85 dan 102 milimeter per hari. Intensitas curah hujan tersebut dapat dilakukan dengan weather station.

kutipan : kompas




Produk Terkait dengan artikel Apa ? Banjir di Jakarta Bukan Karena Hujan


 


NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji