Banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi, PT Waskita Karya(Persero) Tbk mengakui jika memang girder yang dipasang memiliki ukuran yang tidak standar.
Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Nyoman Wirya Adnyana mengatakan ukuran standar sebuah girder sepanjang 40 meter. Sementara pada sejumlah kasus, panjang girder lebih dari 50 meter.
Untuk mencegah terjadinya kasus serupa, ia memaskitan, kini Waskita membatasi waktu pemasangan girder berukuran diluar standar yanvg seharusnya.
"Untuk sementara, girder non-standar kita sampai pukul 17.00 WIB sore dulu. Malam dihentikan," kata Nyoman saat diskusi bertajuk Penghentian Sementara Konstruksi Layang di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Namun demikian, Nyoman memastikan, waktu pemasangan untuk girder non standar akan kembali ditambah. Hal ini dilakukan setelah mendapatkan kepastian apabila proses pemasangannya sudah aman.
"Kalau nanti sudah yakin, kami akan tambah lagi jamnya tapi tidak 24 jam. Kalau bisa kami selesaikan paling lambat pukul 21.00 WIB malam untuk menyatukan penambahan girder," tutur dia.
Nyoman juga menepis anggapan tentang adanya tenaga konstruksi yang bekerja double shift dalam sehari. Ia memastikan setiap tenaga konstruksi bekerja 8 jam sesuai dengan shift mereka masing-masing.
"Shift 1 adalah A, shift 2 adalah B, shift 3 adalah C. Ini kalau dibagi 24 jam (jadi masing-masing) 8 jam. Jadi untuk sistem kerja malam kami lihat dulu," kata dia.
Sekedar informasi, girder yang digunakan pada proyek Tol Pejagan-Pemalang untuk membangun jembatan penyebrangan orang(JPO) berukuran 50,8 meter.
Adapula girder yang digunakan pada proyek Tol Pasuruan-Probolinggo memiliki panjang 51,6 meter.
kerusakan dan beberapa kecelakaan dalam kerja terjadi sebagian besar karena kurang teliti dalam melakukan pengujian. alat uji menjual alat untuk melakukan uji beton. Tak hanya untuk menguji kekuatan pada beton, alat uji beton dari concrete testing gauge