• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

NDT (Non Destructive Testing)

Sabtu, 20 April 2024

Teknik Pengujian Material Tanpa Merusak Benda Ujinya adalah pengujian Non Destructive atau sering kita dengar dengan NonDestructive Testing atau NDT,  pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati batas toleransi kerusakan. 

NDT biasanya dilakukan paling tidak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, hal ini berguna untuk menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi, Hasil NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.

Dari tipe keberadaannya crack, kerusakan atau cacat pada material NDT dapat dibedakan dalam 2 macam, yaitu: surface crack dan inside crack. Sebaiknya Pada saat pengujian maka harus sudah ditentukan dahulu targetnya (misal surface crack atau inside crack), baru digunakan metoda NDT yang tepat.


Beberapa Metode yang digunakan untuk melakukan pengujian ini yaitu :

NDT Metode pada inside crack

  1. Mengunakan metode Radiography, yaitu dengan menggunakan sinar X untuk mendapatkan gambaran dalam material. Pada Prinsipnya hampir sama dengan sinar X atau X ray yang digunakan untuk tubuh manusia, tetapi panjang gelombang yang digunakan berbeda (lebih pendek).
  2. Menggunakan metode Ultrasonics, yaitu dengan menggunakan gelombang ultrasonic dengan frequensi antara 0.1 ~ 15 Mhz. Pada Prinsipnya, gelombang ultrasonic dipancarkan dalam material dan gelombang baliknya atau gelombang yang sampai di sisi yang lain di bandingkan dengan kecepatan suara dari material itu sendiri untuk mendapatkan gambaran posisi dari crack. seperti contoh toolsnya ultrasonic thickness yang tersedia pada produk alatuji.com.
  3. Menggunakan Metode Accustic emmision, pada prinsipnya hampir sama dengan metode ultrasonics hanya pada gelombangnya metode ini menggunakan gelombang frequensi antara 100 Khz sampai 1Mhz.

 

NDT Metode pada Surface Crack

 1. Visual Inspection Optical

Biasanya Metode ini menjadi langkah yang pertama kali diambil dalam NDT. Metode ini bertujuan menemukan cacat atau retak permukaan dan korosi. dengan bantuan Visual Optical,  crack yang berada dipermukaan material dapat diketahui

 

ndt_visual.jpg

2. Liquid Penetrant

Metode ini sangat sederhana dimana saat melakuan pengujian dilakukan penyemprotan dengan cairan berwarna terang yang tujuannya untuk mengetahui keretakan atau kerusakan pada material solid baik logam maupun non logam Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskousitas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika perbedaan warna penetrant dengan latar belakang cukup kontras

ndt_Liquid_Penetrant.jpg


 

3. Magnetic Particles

Metode ini menggunakan serbuk magnetik yang di sebarkan dipermukaan benda uji atau material. Pada saat crack ada dalam permukaan benda uji, maka akan terjadi kebocoran medan magnit di sekitar posisi crack, sehingga dengan mudah akan bisa dilihat oleh mata. Setelah pengujian magnetic, maka benda uji akan menjadi bersifat magnet, karena pengaruh serbuk magnet tersebut, maka untuk menghilangkan effek itu digunakan metoda demagnetization (proses menghilangkan medan magnet pada benda uji), salah satu caranya dengan menggunakan hammering (benda uji dipikul dengan hammer, sehingga timbul getaran yang akan melepaskan partikel magnet). Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetik. Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus tegak lurus atau memotong daerah retak.

 

ndt_Magnetic_Particles.jpg

 

4. Eddy current

Metode ini pada prisipnya hampir sama dengan teknik Magnetic Particles, akan tetapi medan listrik yang dipancarkan dari arus listrik bolak-balik, ketika ada crack maka medan listrik akan berubah dan perubahannya itu akan terbaca pada alat pengukur impadance. Prinsip ini erat kaitannya dengan impedansi, maka hasilnya sangat dipengruhi oleh jarak antara benda uji dengan alat ukurnya.Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya dapat diterapkan pada permukaan yang dapat dijangkau. Selain itu metode ini juga hanya diterapkan pada bahan logam saja.

 

ndt_Eddi_current.gif

 

Jasa Pengujian NDT ini banyak digunakan karena sudah menjadi mandatory beberapa industri untuk standarisasi keamanan dan keselamatan kerja, sebagai contoh perlakuan NDT pada Propeller di industri penerbangan yang selalu menjadi hal yang utama ketika akan menginspeksi baling-baling pesawat tersebut, dan masih banyak lagi contoh cotoh yang lainnya.

 

 

 

Sumber :http://aeroblog.wordpress.com/2007/01/12/non-destrtructive-testing-ndt/

             http://en.wikipedia.org/wiki/Acoustic_emission

             http://gudangilmu.org/2007/11/25/non-destructive-testing/




Produk Terkait dengan artikel NDT (Non Destructive Testing)


 


NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji