• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Mengenal Metode Vickers Sebagai Pengujian Kekerasan Material

Kamis, 28 Maret 2024

Metode Vickers sebagai pengujian kekerasan material dilakukan dengan cara menekan material atau spesimen uji dengan indentor intan dengan bentuk piramida dengan alas segi empat dan besar sudut dari permukaan yang berhadapan 136 derajat. Penekanan dengan indentor akan menghasilkan suatu jejak atau lekukan pada permukaan material uji.

 

Untuk mengetahui nilai dari kekerasan material uji, maka diagonal rata-rata dari jejak tersebut harus diulur terlebih dahulu dengan memakai mikroskop.

Angka kekerasan Vickers didapatkan dengan membagi besar beban uji yang akan digunakan dengan luas permukaan jejak.Jika d adalah diagonal rata-rata dari jejak, maka luas permukaan jejak dapat ditentukan sebagai berikut,

 

 

Jadi angka kekerasan Vickers didapatkan dengan rumus

 

 

 

 

 

 

Rentang beban uji yang dipakai pada pengujian kekerasan Vickers berkisar 1 kgf sampai 120 kgf, dan beban uji yang umum dipakai adalah 5, 10, 30 dan 50 kgf. Sedangkan waktu penerapan beban uji (dwel time) standarnya dilakukan antara 10 hingga 15 detik.

 

Di dalam pengujian dengan metode Vickers ini perlu diperhatikan mengenai jarak minimal dari tempat titik pusat jejak ke sisi pinggir material, di mana menurut ASTM adalah sebesar 2,5 kali diagonal jejak. Dan jarak minimal antara jejak-jejak yang berdekatan juga 2,5 d untuk baja dan paduan tembaga dan 3 d untuk logam yang ringan, sementara untuk jarak minimal antara jejak adalah 3 d untuk baja dan paduan tembaga, serta 6 d untuk semua logam ringan.

 

 

Berbeda dengan metode pengujian kekerasan Brinell dan metode pengujian kekerasan Rockwell yang menggunakan lebih dair satu jenis atau ukuran pada identor, pengujian kekerasan Vickers hanya menggunakan satu jenis indentor, yakni indentor intan yang berbentuk piramid dan dapat digunakan untuk menguji hampir semua jenis logam mulai dari logam lunak hingga yang keras sekalipun.

 

Ada beberapa jenis mesin yang digunakan untuk melakukan pengujian kekerasan dengan metode Vickers, seperti mesin Vickers dengan mesin hidrolik, Mekanis, Digital, semi Otomatis, Otomatis Penuh. Berikut ini salah satu jenis mesin Vickers mekanis diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

 

 

Pada dasarnya akan ada 3 jenis bentuk jejak yang akan dihasilkan oleh penekanan indentor, yakni berbentuk persegi sempurna, bantal dan berbentuk tong.

 

 

Jejak yang berbentuk persegi dihasilkan oleh indentor intan yang berbentuk piramid yang sempurna. Jejak berbentuk bantal dihasilkan karena terjadinya pengerutan logam di daerah permukaan. Serta jejak dengan bentuk tong didapatkan pada logam yang dikerjakan dingin sehingga menghasilkan bentuk tong.

 

Pada pelaksanaan pengujian kekerasan material atau benda dengan menggunakan metode Vickersm maka material atau benda ayang akan diuji harus memiliki permukaan yang datar atau rata, halus, bersih (tidak ada noda seperti cat, kerak, oksida, minyak ataupun kotoran). Untuk mendapatkan permukaan yang rata ini maka harus dilakukannya proses penggerindaan dan pemolesan pada material yang akan diuji. Seperti halnya pengujian dengan menggunakan metode Brinell, di mana jika ukuran jejak yang dihasilkan semakin kecil, maka kekerasan pada material uji juga semakin keras dan begitupun sebaliknya. Hal ini berlaku juga pada pengujian kekerasan dengan metode Vickers.

Pengujian Vickers tidak cocok untuk menguji material yang tidak homogen, contohnya seperti besi tuang.

 

Standar Metode Pengujian Vickers

Standar pengujian kekerasan dengan metode Vickers secara lengkap diuraikan di dalam standar-standar di bawah ini :

ASTM : Metode standar pengujian kekerasan Vickers unutk material logam

ASTM E384 : Metode pengujian standar kekerasan mikro pada material

ISO 6507-1 : Bahan logam - Pengujian kekerasan Vickers - Bagian 1 - Metode pengujian

ISO 6507-2 : Bahan logam - Pengujian kekerasan Vickers - Bagian 2 - Verifikasi dan kalibrasi mesin uji.

ISO 6507-3 : Bahan logam - Pengujian kekerasan Vickers - Bagian 3 - Kalibrasi balok referensi.

ISO 6507-4 : Bahan logam - Pengujian kekerasan Vickers - Bagian 4 - Tabel nilai kekerasan.

 

Penulisan angka dalam metode kekerasan Vickers

Cara penulisan kekerasan dalam metode Vickers ini biasanya ditulis dalam bentuk angka yang akan diikuti dengan huruf HV (Hardness Vickers) dan besarnya beban uji. Contohnya : 186 HV 30, yang artinya angka kekerasan material yang akan di uji adalah 186, beban uji yang dipakai adalah 30 kgf, dan lamanya waktu penerapan beban (dwell time) sekitar 10-15 detik. Bila waktu penerapan beban tidak terletak di antara 10-15 detik, maka waktu penerapan beban ujinya harus dicantumkan, misalnya : 472 HV 50/20, artinya angka kekerasan material uji adalah 472, besar beban uji yang diterapkan 50 kgf, dan lamanya waktu penerapan beban adalah 20 detik.

 

Tabel berikut ini merupakan contoh kekerasan dengan metode Vickers dari beberapa bahan.

 

 

Kelebihan dan Kekurangan Pengujian Kekerasan Vickers

Dibandingkan dengan pengujian kekerasan lainnya, pengujian kekerasan dengan metode Vickers ini mempunyai beberapa keuntungan dan juga kerugian (kekurangan), seperti di bawah ini :

 

Kelebihan :

  • Hanya menggunakan satu indentor saja untuk menguji material lunak ataupun keras.
  • Pembacaan hasil dari jejak ujinya dapat dilakukan lebih akurat.
  • Jenis pengujian yang relatif tidak merusak (Non Destructive Test).
  • Metode pengujian Vickers dapat digunakan pada hampir semua logam.

 

Kekurangan

  • Secara keseluruhan, waktu ketika pengujian terbilang cukup lama.
  • Memerlukan pengukuran diagonal jejak secara optik.
  • Permukaan benda uji harus bersih dan halus.

 

Kekerasan Mikro Vickers

Selain untuk pengujian kekerasan makro, metode pengujian keras Vickers dapat juga dipakai untuk melaksanakan pengujian kekerasan mikro. Rentang beban uji yang dipakai pada pengujian mikro Vickers ini adalah kecil, yakni antara 1 gf sampai 1000 gf (1 kgf). Pengujian kekerasan mikro Vickers ini sangat cocok diterapkan pada bahan yang tipis, lapisan dari material uji yang permukaannya dikeraskan, komposit, dan keramik.

 

Alatuji.com sebagai perusahaan yang bergerak di bidang trading dan monitoring system indonesia memiliki pengalaman dalam melakukan pengujian sipil dan juga pengujian SHMS pada berbagai jenis bangunan seperti jembatan, bendungan, tambang,gedung dan konstruksi lainnya. Solusi jasa pengujian sipil terpercaya? kami solusinya

 

Untuk informasi lebih lanjut terkait pemesanan dan konsultasi dapat menghubungi kami di 021-8690-6777 atau email di sales@alatuji.com.

 



Produk Terkait dengan artikel Mengenal Metode Vickers Sebagai Pengujian Kekerasan Material


 


NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji