Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat Ibu Kota untuk mewaspadai potensi kenaikan muka air yang dipicu curah hujan berintensitas tinggi. Saat ini kenaikan muka air berstatus Siaga 3 di Pintu Air Katulampa, Depok, Sunter Hulu, Karet dan Manggarai.
Menurut data dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta yang dilansir akun Twitter resmi @BPBDJakarta, Minggu (7/2/2021) malam, warga yang diminta waspada berada di Cipinang Melayu, Kelapa Gading, Bambu Apus, Cipinang Muara, Cilangkap, Kebon Bawang, Pondok Ranggon, Duren Sawit, Jatinegara.
Kemudian Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara, Setu, Kayu Putih, Lubang Buaya, Pondok Bambu, Pulo Gadung, Sungai Bambu, Sumur Batu, Pondok Kelapa, Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading Barat dan Cipinang.
Kenaikan tinggi muka air juga tercatat di Pintu Air Karet dengan sejumlah wilayah diminta untuk waspada yakni Grogol, Kalianyar, Karet Tengah, Jadi Pulo, Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, Tomang dan Petamburan.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lintasan Sungai Ciliwung juga diharapkan untuk waspada, wilayah tersebut meliputi
Balekambang, Manggarai, Jagakarsa, Pal Meriam, Jati Padang, Bali Mester, Kalibata, Pancoran, Bidara Cina, Kalisari, Pejaten Timur, Pengadenan, Bukit Duri, dan Kampung Melayu.
Upaya yang dilakukan untuk memantau kenaikan muka air dapat menggunakan HOBO Water Level. Water level dapat digunakan untuk memonitoring perubahan ketinggian air secara terus menerus dan mencatat dalam bentuk data logger. Dengan menggunakan alat ini pengguna tidak perlu untuk mengumpulkan data secara manual dan mempermudah monitoring di beberapa lokasi sekaligus yang bisa mengakibatkan meluapnya air.
Jika ketinggian air dapat dipantau, maka pencegahan banjir bisa dilakukan secara cepat. Selain memonitoring ketinggian air, water level juga dapat untuk memonitoring sifat dan perubahan air yang lain seperti memantau zat dalam air, tingkat polusi air, temperatur air dan aplikasi lainnya yang berhubungan dengan air.
Cara kerja water level untuk memonitoring ketinggian air adalah dengan meletakkan water level di beberapa titik yang berpotensi air dapat meluap. Kemudian water level dimasukkan kedalam air untuk mengukur sifat dan perubahan yang ada didalam air. Water level akan merekam data perubahan yang terjadi di dalam air dan menyimpan ke dalam data logger melalui kabel. Data logger dapat terhubung ke komputer sehingga pengguna dapat melihat perubahan air dalam komputer secara langsung dan tidak perlu mendatangi beberapa titik yang sudah dipasang.