
Angkutan umum yang sedang dipromosikan dan diharapkan menjadi salah satu solusi kemacetan Ibukota DKI Jakarta dengan harga yang murah dan fasilitas yang cukup lumayan yaitu Bus Transjakarta kembali jadi pusat perhatian berbagai pihak. Sejumlah busway yang baru datang dikeluhkan dan timbul dugaan merupakan bus bekas. Sayangnya, tidak hanya kali ini pengadaan bus Transjakarta dilakukan dengan secara serampangan. Kejadian yang hampir sama pernah terjadi pada pengadaan bus Transjakarta pada tahun 2010.
Tabung pada 69 bus yang didistribusikan oleh Korindo diduga kuat kualitasnya berada di bawah standar pabrikan. Kejadian tersebut mengakibatkan, salah satu bus seharga Rp 1,53 miliar per unit itu meledak di stasiun pengisian gas Pinang Ranti, Jakarta Timur pada 20 Oktober 2011. Akibat ledakan itu, seluruh bagian tengah bus hancur. Sedangkan Sugiarto, pegawai pengisi gas, terluka parah.
Investigasi majalah Tempo pada September 2012 lalu menemukan fakta buruknya kualitas tabung gas Transjakarta itu yang menjadi penyebab utama ledakan bus Transjakarta. Tempo kala itu menemukan bukti bahwa material tabung memiliki sifat keuletan di bawah spesifikasi teknis yang ditetapkan pabrikan.
Berdasarkan uji komposisi kimia diketahui bahwa komposisi karbon pada tabung berada di bawah standar yang ditetapkan pabrikan. Produsen asal Korea Selatan, NK Co Ltd, menetapkan spesifikasi karbon pada tabung 0,25-0,38 persen. Kenyataannya, komposisi karbon baik pada sampel tabung yang pecah maupun yang utuh masih di bawah kisaran angka itu. Rendahnya komposisi karbon mempengaruhi tingkat kekuatan material tabung.
Hasil uji tarik juga membuktikan persentase regangan (elongation) material tabung di bawah standar yang ditetapkan produsen. Uji tarik tersebut dapat dilakukan dengan universal testing machine yang menghasilkan pengujian berkualitas dengan standar internasional yang berlaku. Hasil pengujian baik pada sampel tabung utuh maupun pecah menunjukkan persentase regangan 10-12 persen, sementara spesifikasi teknis untuk regangan yang ditetapkan NK tidak boleh di bawah 14 persen. Kedua hal itu menyebabkan tabung mudah retak atau pecah.
Kutipan : tempo co