• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Sifat Uji Tarik Baja Low Carbon Dipengaruhi Oleh Grain Size

Jum'at, 29 Maret 2024

Pengujian tarik merupakan uji merusak untuk mendapatkan sifat-sifat mekanis dari material yang ingin diuji. Dari pengujian itu, kita juga dapat melihat bentuk perpatahan suatu material. aJadi kita bisa mengetahui apakah bahan tersebut memiliki sifat brittle ataupun ductile dari bentuk perpatahan yang terjadi.


Untuk material yang diuji, kekuatannya dapat dipengaruhi dari beberapa hal. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pengujian ini meliputi struktur kristal, penambahan unsur silikon, grain size, tempering, metal forming process dan chrome depleted zone.Dan pada kali ini, yang akan dibahas pada paper ini adalah pengaruh Grain Size.


Untuk mengetahui sifat tarik suatu material, maka kita harus meninjau dari 2 hal. Yaitu, keuletan (ductility) dan Kekerasan (Hardness). Kedua aspek ini sangat mempengaruhi ketangguhan dari suatu material. Material yang baik tidaklah selalu harus memiliki kekerasan yang sangat tinggi, karena hal tersebut justru mengakibatkan material menjadi brittle. Maka dari itulah dibutuhkan suatu perpaduan antara kedua hal tadi.


Pada uji tarik, dengan kekerasan yang tinggi kita akan memiliki suatu material yang memiliki Ultimate Tensile Strength yang tinggi. UTS adalah tegangan maksimal yang dapat kita berikan pada material sebelum material tersebut patah. Namun, UTS bukanlah satu-satunya hal yang perlu ditinjau. Kita harus memperhatikan modulus ketangguhannya. Modulus ketangguhan adalah suatu besaran yang menunjukkan kemampuan material tersebut menyerap energy hingga akhirnya patah. Besaran ini diukur dengan menghitung luas dibawah kurva stress strain.


Dengan material keras, meskipun Tensile Strength tinggi, tetapi belum tentu modulus ketangguhannya. Karena material brittle tidak memiliki fenomena necking, yang mengakibatkan material akan patah sesaat setelah mencapai UTS dan akibatnya daerah dibawah kurva stess strain akan lebih kecil. Dan apabila material ductile, maka fenomena necking akan terjadi dan tentunya akan menambah daerah dibawah kurva stress strain. Dan dengan adanya fenomena necking, perpatahan-pun dapat diketahui sebelum hal tersebut terjadi.


Grain Size yang besar akan meningkatkan keuletan suatu material, tapi dengan begitu kekuatan dari material akan cenderung turun akibat kekerasannya yang turun. Grain size berpengaruh pada sifat material karena berhubungan dengan penghambatan pergerakan dislokasi. Pergerakan dislokasi akan membuat suatu material mudah terdeformasi dan jika dihambat maka akan menambah tingkat kekerasan. Dengan grain size yang besar, maka pergerakan dilokasi akan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya, dengan semakin kecil butir, maka dislokasi akan terhambat dan mengakibatkan material akan cenderung brittle.


Baja low carbon adalah baja dimana presentase karbonnya maksimal 0.3%. sifat baja ini memiliki ductility yang baik, karena sedikitnya interstisi dari karbon. Dengan sifatnya tersebut, hubungan dengan grain size adalah kita dapat memadukan grain size yang kecil dan sifat aslinya. dengan grain size yang kecil, maka kita akan dapatkan kekerasan yang baik. Sedangkan dengan rendahnya karbon yang terdapat disana, maka kita juga memiliki keuletan yang baik. Dengan perpaduan demikian, maka kita akan mendapatkan ketangguhan yang baik. Dibandingkan kita memiliki butir besar, yang terjadi adalah baja akan menjadi sangat ductile tapi tak punya kekuatan yang baik.


Kutipan : nurazizoctoviawan blogspot





NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji