• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Lightmeter Terpisah : Metering Cahaya Terbaik Untuk Fotografi

Sabtu, 27 April 2024

Dalam artikel ini kita akan eksplore lebih dalam apa itu metering. Sebagai praktik letakkan tiga buah baju masing-masing dengan warna putih, hitam dan satu baju berwarna lain berdekatan. Setelah dilakukan metering pada ketiga baju tersebut maka akan tampak hasil kecerahan foto yang berbeda. Mengapa hasilnya bisa berbeda padahal sumber cahayanya sama?

 

Baju hitam cenderung memberi speed lambat dari perhitungan metering-nya, sedangkan baju putih sebaliknya. lightmeter mengukur “kecerahan” apa pun untuk dijadikan gray 18 persen di foto nantinya. Itu prinsip utama metering. Gray 18 persen adalah abu-abu dengan kepekatan optis 18 persen. Anda bisa beli graycard 18 persen di toko foto.

 

Pertanyaannya mengapa 18 persen ?. Jadi sebenarnya kita bisa mengukur ke kulit manusia dalam setiap pemotretan dengan standar kulit orang Eropa. Untuk kulit Melayu (yang umumnya lebih gelap daripada bule), Anda bisa mengkompensasi metering nya dengan MINUS agar sesuai. Dan untuk kulit yang sangat putih kompesasikan ke PLUS. Jadi rumusnya :

  • Kompensasi MINUS dalam metering, jika rata-rata kecerahan yang Anda potret kira-kira  lebih gelap daripada gray 18%.
  • Kompensasi PLUS, jika area yang Anda potret “rasanya” lebih terang daripada gray18%.

 

Memotret secara umum melakukan metering dari pantulan cahaya yang kembali ke kamera. Tapi pengukuran metering terbaik adalah dengan mengukur cahaya langsung dari sumbernya dengan lightmeter terpisah.

 

Lightmeter jenis ini merupakan alat uji untuk mengukur intensitas cahaya atau mengukur jumlah cahaya yang masuk melaluialat uji ukur cahaya ini. Dalam fotografi, pengukur cahaya yang sering digunakan untuk menentukan eksposur yang tepat untuk foto. Biasanya lightmeter akan mencakup sebuah komputer, baik digital atau analog.

 

Untuk mendapatkan hasil foto yang bagus haruslah didukung oleh metode/tekhnik dan ilmu tools sebagai contoh ilmu metering. Tentunya kedua hal ini tidak dapat dipisahkan. Teknik foto tinggi yang dimiliki oleh seorang fotografer belum tentu menghasilkan gambar yang baik tanpa menggunakan ilmu metering yang benar. Begitu juga sebaliknya lightmeter mahal yang digunakan oleh seorang fotografer tidak akan mengasilkan gambar yang bagus jika memotret objek dengan model membelakangi cahaya atau kembang api.

 

 





NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji