• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Jembatan Soekarno, 11 Tahun Tak Kunjung Selesai

Minggu, 5 Mei 2024

Bukan barang baru jika infrastruktur di Indonesia yang sedang dibangun mengalami kendala dan akhirnya mangkrak. Masalahnya pembebasan lahan yang terganjal atau masalah teknis lain yang membuat sebuah proyek tak kunjung rampung dibangun. Seperti jembatan megah di Manado yang dinamai presiden pertama di Indonesia, Ir Soekarno. Ya, Jembatan Soekarno adalah satu dari sekian proyek infrasturktur yang mangkrak, atau penyelesaiannya jauh dari target. Ada beberapa fakta yang menarik untuk diulas mengenai jembatan ini. Berikut daftarnya

 

Jembatan ini dibangun pada bulan Oktober 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Namun hingga kini jembatan itu belum juga rampung. Dengan demikian, sudah hampir 11 tahun jembatan di Manado itu tak juga selesai.

 

Dikutip dari situs Kementerian Pekerjaan Umum, jembatan Soekarno ditargetkan rampung pada tahun 2009. Berarti sudah 5 tahun jembatan tersebut molor dari target. "Jembatan Soekarno ditargetkan dapat rampung pada tahun 2009," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VI, Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Nurdin Samaila pada 21 Oktober 2008. Target itu juga sebenarnya molor dari target sebelumnya yaitu di tahun 2005

 

Megawati Soekarnoputri yang kala itu menjabat sebagai Presiden Indonesia meresmikan jembatan ini. Kala pencanangan pembangunan pada 12 Oktober 2003, presiden kala itu Megawati Soekarnoputri mengatakan agar masyarakat terus memantau perkembangan jembatan ini agar bisa selesai tepat waktu pada 2005. "Lebih baik masyarakat cerewet menanyakan janji itu. Bila perlu tanyakan, apakah bisa waktu penyelesaiannya dipercepat sebelum 2005,” ucap Megawati kala itu seperti dikutip dari situs Kementerian PU, Jumat (5/9/2014).

 

Jembatan Soekarno memiliki panjang sekitar 625 Meter, lebar 7 meter serta tinggi 18 meter menelan dana sekitar Rp225 miliar dari dana APBN. Jembatan tersebut akan melewati Sungai Tondano dan merupakan bagian dari Manado Ring Road yang diharapkan nantinya mendorong percepatan pembangunan di Sulut. Jembatan ini dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan World Ocean Confrence (WOC) di kota Manado yang akan diselenggarakan pada tahun 2009 dan mendukung visi dari pemerintah kota menjadi kota Parawisata Dunia 2010 pada waktu itu.

 

Jembatan semegah ini juga wajib diuji terlebih dahulu dari mulai kontruksi sampai ketahanannya. Dalam hal ini pengujian seperti material beton dan baja dapat dilakukan dengan concrete testing gauge. Concrete = beton dan Gauge = pengukuran atau alat uji maka concrete testing gauge adalah alat uji untuk mengukur beton, baik kekuatan, keretakan, maupun lokasi material di dalam beton.

 

Uji getar pun dibutuhkan dalam pengujian struktur jembatan Selat Sunda tersebut. Pengujian getaran tersebut dapat dilakukan dengan vibration meter untuk mengetahui nilai getaran serta untuk menghindari kesalahan – kesalahan dalam pengujian struktur jembatan.

 

Tentunya pengujian beton dan pengujian getaran seperti ini sangat diperlukan agar ketahanan dari jembatan tersebut tahan lama dan tidak mudah roboh seperti jembatan lainnya.  Karena pembangunan jembatan ini sangat diperlukan untuk penghubung dua pulau sehingga pembangunan ekonomi Indonesia dapat berkembang secara cepat

 

(fiq/thc2104)

 





NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji