![](https://www.alatuji.com/images/content//cache/250x250_1Wet_film_thickness_gauge.jpg)
Kebutuhan akan jembatan di daerah-daerah di Indonesia akan semakin meningkat dengan bertambahnya aktifitas masyarakat. Jembatan dirasalah sangat penting karena jembatan digunakan sebagai penghubung antar dua desa atau kota agar tetap berlangsungnya interaksi bermasyarakat.
Sebelum pembangunan jembatan tersebut, biasanya telah ditentukan dengan pengujian material-material yang akan dipakai dalam pembangunan tersebut. Komponen baja jembatan dan cat yang digunakan merupakan bagian dari material pembangunan jembatan tersebut. Dua material ini sangatlah berhubungan untuk menentukan keawetan atau tahan lamanya pengecatan jembatan tersebut.
Komponen Baja Jembatan adalah bagian dari bangunan atas dan bangunan bawah jembatan yang menggunakan bahan baja. Sedangkan cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen.
Secara umum cat harus mempunyai daya lekat yang baik dan mudah dilapiskan pada permukaan komponen baja jembatan secara merata, memiliki ketebalan dan waktu pengeringan yang tertentu, dan tahan terhadap pengaruh sifat kimia, fisik dan cuaca. Berdasarkan fungsinya lapisan cat umumnya terdiri atas:
- Cat dasar, yang menjamin pelekatan yang haik untuk lapisan yang berikutnya.
- Cat antara, merupakan lapisan pengikat yang merata antara lapisan cat dasar dengan lapisan cat akhir.
- Cat akhir, yang merupakan lapisan permukaan akhir yang halus, licin, mudah dibersihkan, dan tahan terhadap serangan zat-zat kimia.
Pengukuran ketebalan lapisan cat pada komponen baja jembatan dalam keadaan basah biasanya menggunakan Film Thickness. Film Thickness ini sangatlah membantu mendapatkan data ketebalan lapisan cat walau keadaan cat belum kering (basah).
Metode pengukuran ketebalan lapisan cat basah adalah :
- Pengecatan dengan kuas/dengan menyemprotkan cat ke permukaan logam yang rusak (cat lapis pertama).
- Kemudian ukur ketebalan lapis cat tersebut dengun alat pengujian Film Thickness. Lakukan kembali pengecatan dengan kuas/dengan menyemprotkan cat di atas cat lapis pertama (cat lapis kedua).
- Ukur ketebalan cat lapis kedua dengan Film Thickness seperti di atas.
- Ulangi kegiatan tersebut hingga diperoleh ketebalan yang diinginkan sesuai standar pembangunan jembatan.
sumber : binamarga.pu.go.id/referensi/nspm/pedoman_teknik243.pdf