Penggunaan Alat Pengujian Pada Konstruksi Pembangunan Jalanan

Konstruksi jalan di Indonesia ini kini sedang gencar-gencarnya dibangun terlebih di pelosok daerah yang dimana jalannya masih hancur karena kurangnya akses menuju kesana. Konstruksi jalan yang sedang dibangun tidak luput dari beberapa pengujian karena, banyak jalanan yang di bangun dan cepat juga rusaknya. Oleh karena itu material yang digunakan pada saat konstruksi jalan haruslah di uji terlebih dahulu dengan menggunakan alat pengujian guna memperpanjang masa pakai pada jalanan tersebut.

 

Penggunaan alat pengujian pada konstruksi jalanan sangatlah diperlukan khususnya material yang akan digunakan pada pembangunan jalanan. Ada beberapa alat pengujian yang dapat digunakan pada konstruksi pembangunan jalanan dan ada yang bersifat destructive test yakni alat pengujian yang merusak serta ada juga pengujian non destructive test yakni alat pengujian tanpa merusak material.

 

Alat pengujian destructive test meliput sebagai berikut :

 

Universal Testing Machine

Universal testing machine adalah alat pengujian yang terdiri dari tensile test (uji tarik), compressed test (uji tekan), dan bending test (uji bengkok). Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan dari material seperti kekuatan tekan pada beton, kekuatan bengkok pada besi atau baja, dll. Universal testing machine ini memiliki peran penting untuk pengujian material dalam pembuatan jalanan, karena dapat memperpanjang usia pakai dari jalanan.

 

 

Alat pengujian non destructive test terdiri dari beberapa alat yakni :

 

Hardness tester

Hardness tester adalah alat pengujian kekerasan yang dapat digunakan untuk mengukur kekerasan pada beton. Hardness tester ini bertujuan untuk mengetahui seberapa keras aspal, dan jika aspal yang digunakan tidak keras maka jalanan yang dibuatpun tidak memiliki umur yang lama karena aspal yang tidak keras akan mudah sekali hancur ketika terlindas oleh kendaraan berat.

 

 

Ultrasonic thickness gauge

Ultrasonic thickness gauge ini adalah alat untuk mengukur ketebalan dari sebuah material. Penggunaan ultrasonic thickness gauge ini dalam konstruksi pembangunan jalanan adalah untuk mengukur sebarapa tebal aspal yang digunakan atau mengukur sebarapa tebal tiang pembatas jalan. Untuk ketabalan pada aspal memiliki ketebalan hingga 15cm jika kurang dari itu maka aspal akan cepat sekali hancur, dan jika besi pembatas jalan tidak tebal maka pada saat kecelakaan kendaraan tiang pembatas tidak mampu menahan laju kendaraan dan dapat berakibat buruk yakni mengenai pengendara lainny

 

 

Crack Depth

Crack depth adalah alat pengujian untuk mengukur kedalaman retakan. Crack depth dapat digunakan untuk mengukur apakah keretakan pada aspal dalam kategori aman atau tidak. Crack depth mengukur tanpa merusak aspal, arena crack depth termasuk dalam alat pengujian non destructive test. Alat pengujia ini sangat diperlukan jika keretakan pada aspal terlihat maka harus dilihat sebarapa dalam keretakan aspal tersebut, karena jika tidak aspal akan hancur jika terkena hujan dan terlindas oleh banyaknya kendaraan yang melintas dan dapat menimbulkan bendungan air kecil.

 

 

Pengunaan alat pengujian pada konstruksi jalanan sangatlah penting apalagi jika jelang mudik tiba. Banyak terjadi kecelakaan karena konstruksi jalanan yang buruk, oleh karena itu perlu penanganan sebelum jelang mudik tiba yakni dengan menggunakan alat pengujian untuk mengecek apakah jalanan yang digunakan sudah sesuai standar, jika belum sesuai standar maka perlu dilakukan perbaikan.