Setelah sebelumnya proses vulkanisasi lateks alam dilakukan secara konvensional menggunakan belerang. P3TIR (Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi) Batan, telah mampu menghasilkan lateks alam iradiasi 1.500 kg setiap 20 jam. Menyusul digunakannya iradiator bersumber radiasi Cobalt-60 dengan kapasitas 225.000 Curie yang mampu meradiasi lateks alam sebanyak 1.500 ton setahun. Dengan hasil penelitian tersebut Bahkan mampu memecahkan masalah dalam industri karet.
Pemroduksi barang dari lateks alam iradiasi ini kini terus dikembangkan sebagai industri rumah tangga dengan hasil berupa sarung tangan, balon, topeng, benang karet, dll. yang mutunya cukup baik.
Dengan menggunakan teknik radiasi jadinya lebih hemat bahan kimia, energi dan waktu juga. Lateks yang dihasilkan bebas nitrosamin (bahan penyebab kanker) dan rendah protein. Vulkanisasi lateks alam dengan radiasi hanya menggunakan dua macam bahan kimia, tidak perlu diperam dan dipanaskan, bahkan langsung dapat diproses menjadi produk industri karet yang dikehendaki.
Jika diperhatikan secara mata telanjang, antara lateks alam proses belerang dengan lateks alam iradiasi tidak dapat dibedakan. Karena warna, bau maupun bentuknya adalah sama, yakni berupa cairan berwarna putih susu dan berbau amonia.
Akan tetapi untuk melihat perbedaannya baru tampak jika dilihat dengan Scanning Electron Microscope, yakni diameter rata-rata partikel karet lateks alam iradiasi lebih kecil dari karet lateks alam non iradiasi atau vulkanisasi belerang. Perbedaannya juga terlihat pada film hasil uji fisik dan mekaniknya, yaitu modulus dan tegangan putus film karet lateks alam iradiasi lebih kuat, ulet dan elastis daripada karet lateks alam non iradiasi. Untuk mengukur kekerasan material tersebut bisa dengan menggunakan Shore Hardness Tester.
Perbedaan antara lateks alam proses belerang dengan lateks alam iradiasi lainnya yaitu, daya simpan lateks alam iradiasi lebih tahan lama, yakni dapat disimpan sampai enam bulan. Sedangkan untuk lateks alam vulkanisasi belerang hanya mampu disimpan sekitar tiga minggu. Karena lateks alam iradiasi itu bebas nitrosamin dan rendah protein, maka bila digunakan untk barang karet tidak menyebabkan penyakit kanker atau alergi.
Kutipan : Harian Umum Suara Merdeka