• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Tebing 12 Meter di Sukabumi Longsor dan Solusi Penanganan Dini Longsor di Masa Depan

Senin, 29 April 2024

Sukabumi - Sebuah tebing setinggi 12 meter di Desa Sukamekar, Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat Senin 22 Desember malam longsor dan menimpa sebuah rumah. Saat kejadian, penghuni rumah tengah berada di dalamnya. Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (23/12/2014), longsor ini terjadi setelah hujan deras terus menggguyur kawasan tersebut. Karena tidak kuat menahan beban, tebing setinggi 12 meter itu pun longsor. Peristiwa ini menewaskan seorang balita berusia 8 bulan yang tengah disusui ibunya. Bayi bernama Dafa Fiasa Dewa ini tewas akibat tertimpa reruntuhan material longsor. Bayi Dafa sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Selain itu, ayah korban Rian Kumala Dewa, ibu Hani Nurani, serta seorang kerabat lainnya yang berada di dalam rumah juga mengalami luka yang cukup serius akibat tertimpa longsor. Menurut warga, kejadian tebing longsor baru pertama kali terjadi dikawasan tersebut. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi meminta warga lebih waspada terutama saat musim hujan. Kabupaten Sukabumi diketahui sebagai wilayah siaga longsor.

 

Sebenarnya kejadian longsor ini dapat ditanggulangi sejak dini yaitu dengan melakukan pengujian daya dukung tanah terlebih dahulu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat tanah di daerah tersebut. Pengujian ini mungkin patut dilakukan oleh pemerintah setempat pada daerah-daerah yang rawan longsor.

 

Pengujian daya dukung tanah tersebut dapat dilakukan dengan alat pengujian Soil Bearing Tester TMR-DWpro. TMR-DWpro memungkinkan untuk cepat menentukan dengan cara yang tidak rumit, bantalan tanah kapasitas dan kualitas pemadatan tanah, non-kohesif sub-basa, dan perbaikan perkerasan.

 

Alat pengujian daya dukung tanah ini dijelaskan dalam Kode Teknik Tanah dan Konstruksi Jalan. Prinsip ini dikembangkan pada awal 1982 di perusahaan sebelum GmbH TMR dan telah dioptimalkan terus menerus sejak saat itu.

 

Pengujian daya dukung tanah tersebut banyak memiliki kelebihan diantaranya :

•   Menjaga kualitas jalan agar pondasi tidak mudah rusak  dan tahan sesuai dengan perencanaan

•   Menjaga kualitas dasar pondasi bangunan

• Dapat mengetahui nilai daya dukung tanah untuk penanganan selanjutnya dalam pembangunan yang akan direncanakan

 

Dengan kelebihan tersebut, sangat memungkinkan diketahui tanah tersebut dapat digunakan atau tidak serta bagaimana kualitas tanah untuk pembangunan. Selain itu, dapat mengurangi resiko yang tidak diinginkan seperti resiko biaya yang terlalu tinggi serta kerugian yang terlalu besar.

 

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi, bencana longor juga terjadi di sejumlah kecamatan lain. Seperti Cibadak, parungkuda, Kadudampit, serta Kecamatan Simpenan. (Nfs)




Produk Terkait dengan artikel Tebing 12 Meter di Sukabumi Longsor dan Solusi Penanganan Dini Longsor di Masa Depan


 


NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji