Pembangunan Sport Centre ( pusat pendidikan dan latihan olahraga ) di Hambalang, Bogor, semakin menyedot perhatian publik. Pasalnya jelas, karena berbagai masalah muncul silih berganti di proyek itu mulai dari masalah kekuatan tanah, sertifikat tanah hingga masalah korupsi para pejabat pemerintah.
Belum tuntas Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut dugaan korupsi di proyek itu, kini muncul lagi masalah baru yang tidak kalah serius, yakni bangunan ambruk karena tanahnya ambles. Menurut penjelasan Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku pemilik proyek, tanah ambles terjadi di tiga titik. Yaitu di fondasi untuk bangunan lapangan badminton, di bangunan gardu listrik, dan di jalan nomor 13.
Kasus itu dicoba untuk ditutup rapat-rapat. Akan tetapi, sepandai-pandainya membungkus, bau busuk akan tercium juga. ‘Tragedi’ 15 Desember 2011 itu kemudian terungkap di ruang publik pekan lalu. Ada empat tim berbeda yang diturunkan untuk meneliti penyebab tanah ambles.
Amblesnya tanah di proyek Hambalang tidak dapat dipandang sebagai sebuah fenomena alam biasa. Bukankah lumpur Lapindo dipandang sebagai bencana alam? Amblesnya tanah disebabkan karena tanah yang kurang kuat dan mudah longsor pada daerah tersebut.
Lalu mengapa tanah tersebut dapat ambles? Sebelum pembangunan sport centre tersebut, seharusnya tanah yang akan dibangun tersebut harus melewati proses pengujian kekuatan daya dukung tanah agar diketahui seberapa kuat tanah daerah tersebut sebelum pembangunan beberapa fasilitas olahraga tersebut.
Pengujian daya dukung tanah tersebut dapat dilakukan dengan alat pengujian Soil Bearing Tester TMR-DWpro. TMR-DWpro memungkinkan untuk cepat menentukan dengan cara yang tidak rumit, bantalan tanah kapasitas dan kualitas pemadatan tanah, non-kohesif sub-basa, dan perbaikan perkerasan.
Alat pengujian daya dukung tanah ini dijelaskan dalam Kode Teknik Tanah dan Konstruksi Jalan. Prinsip ini dikembangkan pada awal 1982 di perusahaan sebelum GmbH TMR dan telah dioptimalkan terus menerus sejak saat itu.
Pengujian daya dukung tanah tersebut banyak memiliki kelebihan diantaranya :
• Menjaga kualitas jalan agar pondasi tidak mudah rusak dan tahan sesuai dengan perencanaan
• Menjaga kualitas dasar pondasi bangunan
• Dapat mengetahui nilai daya dukung tanah untuk penanganan selanjutnya dalam pembangunan yang akan direncanakan
Dengan kelebihan tersebut, sangat memungkinkan diketahui tanah tersebut dapat digunakan atau tidak serta bagaimana kualitas tanah untuk pembangunan. Selain itu, dapat mengurangi resiko yang tidak diinginkan seperti resiko biaya yang terlalu tinggi serta kerugian yang terlalu besar.
sumber : media indonesia & inilah.com