• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Hujan Musim Kemarau Anomali Cuaca Indonesia

Jum'at, 26 April 2024

Data berasal dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa saat ini beberapa wilayah di Indonesia tengah mengalami anomali (penyimpangan) hujan di musim kemarau. "BMKG memperkirakan sampai bulan Agustus 2013, potensi hujan diatas normal," kata Kepala BMKG Sri Woro B Harijono di BMKG, Jakarta, Rabu (5/6/2013).


Harijono menjelaskan, perkiraan anomali penyimpangan cuaca hujan diatas normal diantaranya wilayah pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, Bali dan Maluku. "Ini peluang kejadian hujan lebat selama periode ini juga akan turun, sedangkan untuk wilayah Kalimantan dan Sumatera masih normal," ucapnya.


Ia melanjutkan, terjadinya anomali (penyimpangan) hujan di musim kemarau karena suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia lebih tinggi dari suhu normal. "Selain itu, angin dari timur juga biasanya dominan pada musim kemarau melemah (dihambat angin dari barat) di atas wilayah Indonesia selatan ekuator sehingga tingkat curah hujan signifikan," jelasnya.


Tingkat curah hujan yang signifikan dapat mengganggu perekonomian di Indonesia. Dari segi bidang agraris, tentunya ini akan mengganggu sektor wilayah perkebunan dan bahan pangan. Harga bahan pangan tentunya akan melonjak jika petani terus mengalami kegagalan panen akibat curah hujan tinggi.


Curah hujan tinggi saat anomali cuaca seperti saat ini tentunya dapat diukur dengan diukur dengan paket instrument weather station yang telah banyak digunakan oleh berbagai instansi di Indonesia. Selain itu suhu dari suatu wilayah dan kelembaban dari suatu tempat merupakan kelebihan dari paket weather station ini.


Kemudian, kenaikan anomali tersebut antara suhu +0.5 sampai dengan +2.0 derajat celcius dimana lebih tinggi dibandingkan dengan angka normalnya yakni 28.5 - 29.5 celcius. "Memang 8% luas wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau dengan sifat hujan diatas normal, tapi sebagian besar kembali hujan sejak Mei," jelasnya lagi.


Di samping itu, Harijono mengatakan bahwa untuk kawasan selatan (Jawa) meski diterpa hujan cuaca panas akan tetap tinggi. Sebab, itu semua akibat pemanasan global yang terjadi di bumi sehingga muncul tekanan rendah dan menyebabkan penumpukan massa uap air.


"Jadi untuk Jawa bagian Selatan temperatur tetap panas, bahkan bukan hanya di Indonesia saja terjadi anomali, di Jerman, Norwegia dan negara lain juga terkena dampak karena pola tersebut terjadi peningkatan curah hujan," tandasnya.


Sumber : http : // nasional . inilah . com/ read / detail / 199679 /indonesia-alami-anomali-hujan-di-musim-kemarau (edit/red)




Produk Terkait dengan artikel Hujan Musim Kemarau Anomali Cuaca Indonesia


 


NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji