Light Meter Adalah alat uji untuk mengukur intensitas cahaya atau mengukur jumlah cahaya yang masuk melalui alat uji ukur cahaya ini. Dalam fotografi, pengukur cahaya yang sering digunakan untuk menentukan eksposur atau bukaan yang tepat untuk foto. Biasanya Light Meter akan mencakup sebuah komputer, baik digital atau analog.
Memang sudah ada kamera yang melakukan pengukuran cahaya secara otomatis seperti pada mode Auto. Hasil bidikan kamera yang kita lakukan sudah diukur berapa ISO, bukaan, dan shutter yang tepat. Bagaimana bisa ? Ya karena kamera melakukan proses matering atau mengukur cahaya sehingga kita bisa memotret dengan tenang.
Tapi apakah kamera selalu dapat melakukan proses matering secara akurat ? jawabannya tidak selalu karena memang tidak ada standar untuk menilai eksposur yang pas, tergantung fotografernya. Cahaya yang diukur oleh kamera adalah cahaya yang dipantulkan oleh subyek, disebut reflected light. Masalahnya cara ini punya potensi untuk meleset, khususnya kalau subyek yang difoto memiliki sifat menyerap cahaya atau memantulkan cahaya.
Lalu bagaimana cara untuk mengukur exposur secara akurat ? Anda dapat menggunakan Alat ukur khusus pengukur intensitas cahaya (light Meter)
Bagaimana Menggunakan Light Meter ?
Untuk beberapa kamera, cara penunjukan light meternya dengan berbagai cara. begitu light meter diaktifkan, akan ada lampu (atau jarum) yang menunjukan speed (atau aperture… tergantung dari tipe kamera) yang sebaiknya digunakan. apabila speed kita lebih cepat daripada speed yang direkomendasikan, maka hasilnya akan under. sebaliknya, kalo speed kita lebih lambat dari pada speed yang direkomendasikan, maka hasilnya akan over.
Dalam proses pencarian cahaya yang pas (eksposure tepat), kita harus tahu efek yang ingin kita ambil. Misalkan kita ingin memotret mobil yang sedang bergerak. kita ingin membekukan mobil tersebut. maka, speed kita patok di 500. baru setelah itu kita mencari aperture yang pas dengan setting speed 500 tersebut. Pada banyak kamera modern, proses ini dapat dihitung secara otomatis oleh prosesor kamera dengan memilih mode “Speed Priority” atau biasanya memakai simbol “S”.
Sebaliknya, misalkan kita ingin membuat potrait orang, yang mana foreground dan background blur, maka kita perlu mematok aperture pada f/ 3.5. setelah itu, baru kita mencari speed yang dibutuhkan dengan setting aperture f/3.5 tersebut. Pada banyak kamera modern, proses ini dapat dihitung secara otomatis oleh prosesor kamera dengan memilih mode “Aperture Priority” atau biasanya memakai simbol “A”.
Dari studi kasus diatas mudah-mudahan dapat menjadi ilmu pengetahuan.
Banyak tipe-tipe dari light meter, toko alat uji banyak menyediakan berbagai macam tipe light meter yang sudah berstandar internasional dan sudah tidak diragukan lagi.