Pada era sekarang ini, logam dan besi merupakan material yang tak kalah penting dengan material material lainnya. besi dan baja juga merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar untuk suatu konstruksi.Dengan berbagai macam kebutuhan sifat mekanik yang dibutuhkan oleh suatu material ialah berbeda-beda. Sifat mekanik tersebut terutama meliputi kekerasan, keuletan, kekuatan, ketangguhan, serta sifat mampu mesin yang baik. Dengan sifat pada masing-masing material berbeda, maka banyak metode untuk menguji sifat apa sajakah yang dimiliki oleh suatu material tersebut.
Uji impact adalah pengujian dengan menggunakan pembebanan yang cepat (rapid loading). Pengujian impak merupakan suatu pengujian yang mengukur ketahanan bahan terhadap beban kejut. Inilah yang membedakan pengujian impak dengan pengujian tarik dan kekerasan, dimana pembebanan dilakukan secara perlahan-lahan. Pengujian impak merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan kondisi operasi material yang sering ditemui dalam perlengkapan transportasi atau konstruksi dimana beban tidak selamanya terjadi secara perlahan-lahan melainkan datang secara tiba-tiba, contoh deformasi pada bumper mobil pada saat terjadinya tumbukan kecelakaan.
berbicara tentang deformasi, apakah kalian mengetahui deformasi ?
Deformasi merupakan perubahan bentuk pada bahan/logam. deformasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
Deformasi Plastis
Deformasi Plastis adalah deformasi atau perubahan bentuk yang terjasi pada benda secara permanen, walaupun beban yang bekerja ditiadakan.
Deformasi Elastis
Deformasi Elastis adalah deformasi atau perubahanbentuk yang terjadi pada suatu benda saat gaya atau benda itu bekerja, dan perubahan bentuk akan hilang ketika gaya atau bebannya ditiadakan. artinya, bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali kebentuk atau ukuran semula.
Impact testing Machine adalah alat untuk mengukur kemampuan suatu bahan dalam menerima beban tumbuk yang diukur dengan besarnya energi yang diperlukan untuk mematahkan spesimen dengan ayunan.
Impact test dirancang untuk mengukur ketahanan terhadap kegagalan bahan untuk kekuatan yang diterapkan. Tes ini mengukur dampak energi, atau energi yang diserap sebelum fraktur. metode yang paling umum untuk mengukur dampak energi adalah: Charpy Test, Izod Test.
Charpy Impact Test juga dikenal sebagai Charpy tes V-notch, adalah tes regangan-tingginya standar yang menentukan jumlah energi yang diserap oleh materi selama fraktur. prinsip dasar pengujian charpy ini adalah besar gaya kejut yang dibutuhkan untuk mematahkan benda uji dibagi dengan luas penampang patahan. Mula-mula bandul Charpy disetel dibagian atas, kemudian dilepas sehingga menabrak benda uji dan bandul terayun sampai ke kedudukan bawah Jadi dengan demikian, energi yang diserap untuk mematahkan benda uji ditunjukkan oleh selisih perbedaan tinggi bandul pada kedudukan atas dengan tinggi bandul pada kedudukkan bawah (tinggi ayun).
Izod Impact Test mempunyai penampang lintang bujur sangkar atau lingkaran dengan takik V di dekat ujung yang dijepit, kemudian uji impak dengan metode ini umumnya juga dilakukan hanya pada temperatur ruang dan ditujukan untuk material-material yang didisain untuk berfungsi sebagai cantilever.
Perbedaan mendasar charpy dengan izod adalah peletakan spesimen. Pengujian dengan menggunkan izod tidak seakurat pada pengujian charpy, karena pada izod pemegang spesimen juga turut menyerap energi, sehingga energi yang terukur bukanlah energi yang mampu di serap material seutuhnya.