Lahan gambut adalah sebidang lahan atau wilayah dengan kondisi tanah yang dominan mengandung serasah atau sisa tumbuhan yang telah mati dan mengalami pembusukan secara alami sehingga kaya akan kandungan bahan organik serta kandungan air dalam jumlah yang sangat tinggi.
Material organik tersebut terus menumpuk dalam waktu lama sehingga membentuk lapisan-lapisan dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Tanah jenis banyak dijumpai di daerah-daerah jenuh air seperti rawa, cekungan, atau daerah pantai.
Pembentukan Gambut
Proses terbentuknya lahan gambut tatkala bagian bagian tumbuhan yang luruh terhambat pembusukannya. Lahan gambut sering muncul di daerah rawa atau daerah yang memiliki keasaman yang tinggi atau kondisi anaerob di perairan setempat. Tidak mengherankan jika sebagian besar tanah gambut tersusun dari serpih dan kepingan sisa tumbuhan, daun, ranting, pepagan, bahkan kayu-kayu besar, yang belum sepenuhnya membusuk.
Kadang-kadang ditemukan pula, karena ketiadaan oksigen bersifat menghambat dekomposisi, sisa-sisa bangkai binatang dan serangga yang turut terawetkan di dalam lapisan-lapisan gambut. Pertambahan lapisan-lapisan gambut dan derajat pembusukan (humifikasi) terutama bergantung pada komposisi gambut dan intensitas penggenangan. Gambut yang terbentuk pada kondisi yang teramat basah akan kurang terdekomposisi, dan dengan demikian akumulasinya tergolong cepat, dibandingkan dengan gambut yang terbentuk di lahan-lahan yang lebih kering
Gambut Sebagai Sumber Energi
Gambut memiliki sifat lunak dan sangat mudah untuk ditekan. gambut yang ditekan paksa akan mengeluarkan kandungan air yangmana dalam lahan gambut itu banyak menyerap air dan juga termasuk daerah resapan air. Bagi sebagian negara seperti Irlandia dan Skotlandia gambut merupakan bahan bakar yang sangat penting. Secara modern, gambut dipanen dalam skala industri dan dipakai untuk bahan bakar pembangkit listrik.
Lahan Gambut Di Indonesia
Lahan Gambut di Indonesia terutama di wilayah Sumatra diperkirakan berkisar antara 7,3–9,7 juta hektare atau kira-kira seperempat luas lahan gambut di seluruh daerah tropika. Menurut kondisi dan sifat-sifatnya, gambut di sini dapat dibedakan atas gambut topogen dan gambut ombrogen.
Bagi dunia sains, lahan gambut merupakan salah satu objek yang sangat dicari untuk proses penelitian. Penelitian ditujukan untuk mengetahui suhu dan juga ketinggian air yang terdapat pada lahan gambut
Pengujian Lahan Gambut menggunakan hobo u20 water level logger
Pengukuran suhu bisa dilaksanakan bersama dengan manfaatkan perekam information (data logger). Data logger adalah suatu perangkat elektronik yang bisa menyimpan information di dalam jangka waktu tertentu. Dengan dihubungkan terhadap sensor tertentu, alat ini bakal menyimpan information secara time series.
Sensor digunakan untuk mengkonversi besaran fisik jadi isyarat listrik yang bisa diukur secara otomatis dan selanjutnya dikirimkan ke mikroprosesor untuk pengolahan. Selain pengukuran suhu, Data logger juga di khususkan untuk melakukan pengukuran ketinggian. Dengan sensor yang dimiliki oleh HOBO U20 water level logger, tentunya memudahkan penelitian untuk mengambil data mengenai suhu dan juga ketinggian air dalam lahan gambut.