Apa itu Tensile Strength ? pengertian Tensile Strength adalah tegangan maksimum yang mampu ditahan oleh sebuah bahan saat diregangkan atau ditarik, sebelum saat bahan selanjutnya patah. Dengan menarik suatu material akan diketahui bagaimana material selanjutnya bereaksi pada tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu jadi tambah panjang.
Hasil berasal dari tes biasa digunakan untuk pilih bahan yang akan diaplikasikan, untuk mengontrol kualitas, dan untuk memprediksi bagaimana sebuah material akan bereaksi dibawah sebuah tekanan. Dari pengukuran ini, kita mampu mengetahui sifat-sifat suatu bahan. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan ini bereaksi pada tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu mampu jadi tambah panjang dengan baik.
Dengan memakai alat Tensile Strength jadi mampu mengetahui bahan dan material yang baik dan kuat. Tensile Strength ini terhitung merupakan alat yang digunakan pada industri yang memakai bahan basic karet (rubber) yang dimana mesin ini digunakan untuk mengetes bahan untuk lihat bagaimana ketahanannya pada tenaga tarikan. industri Pabrik Ban keliru satu perumpamaan industry yang menggunkan alat Tensile Strength ini, dengan memakai alat ini pabrik ban mampu mengetahui pengujian kelenturan pada material yang dipakai untuk ban dan seberapa kuat ban untuk mencegah tekanan berasal dari kendaraan sebab ban menjadikan faktor utama dalam keselamatan.
Tensile Strength ini ringan dan sangat cocok digunakan untuk perindustrian yang butuh keakuratan dalam pengujian pada bahan dan material yang ada. Pengujian tarik ini pada kebanyakan digunakan pada material karet padat, logam berat, fiber, dan lainnya. Banyak bahan yang memiliki bobot dan rupa yang serupa tetapi mereka memiliki energi tahan pada tarikan yang berbeda. Tentunya pada dunia industri kita harus pilih bahan mana yang memang condong lebih baik dalam penggunaannya. Material yang baik adalah material yang pada sementara sistem pengujian berjalan dan mencukupi standariasi yang sudah ditentukan.
Tensile testing machine atau uji tarik yaitu pengujian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sifat-sifat dan keadaan dari suatu logam. Pengujian tarik dilakukan dengan penambahan beban secara perlahan-lahan, kemudian akan terjadi pertambahan panjang yang sebanding dengan gaya yang bekerja. Kesebandingan ini terus berlanjut sampai bahan sampai titik propotionality limit.
Setelah itu pertambahan panjang yang terjadi sebagai akibat penambahan beban tidak lagi berbanding lurus, pertambahan beban yang sama akan menghasilkan penambahan panjang yang lebih besar dan suatu saat terjadi penambahan panjang tanpa ada penambahan beban, batang uji bertambah panjang dengan sendirinya. Hal ini dikatakan batang uji mengalami yield (luluh). Keadaan ini hanya berlangsung sesaat dan setelah itu akan naik lagi.
Uji Tarik adalah pengujian terhadap suatu bahan untuk mengetahui sifat - sifat bahan tersebut. Cara melakukan pengujian tersebut dengan melakukan gaya tarik terhadap bahan tersebut dan dari pengujian yang telah dilakukan, dapat dicermati sejauh mana material yang diuji dapat bertambah panjang.
Pada uji tarik nantinya akan diperoleh sifat mekanik dari logam. Beberapa sifat mekanik tersebut adalah:
- Kekuatan elastis : kemampuan batang untuk menerima beban / tegangan tanpa berakibat terjadinya deformasi plastis (perubahan bentuk yang permanen). Ditunjukkkan oleh titik luluh (yield).
- Kekakuan (stiffness) : suatu batang yang memiliki kekakuan tinggi bila mendapat beban (dalam batas elastisnya) akan mengalami deformasi plastis, tetapi hanya sedikit.
- Resilience : kemampuan bahan untuk menyerap energi tanpa menyebabkan terjadinya deformasi plastis. Dinyatakan dengan besarnya luasan di bawah grafik daerah elastik (Modulus Resilien)