• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Cara Menggunakan Hardness Tester

Jum'at, 19 April 2024

Kekerasan (Hardness) adalah salah satu karakter mekanik (Mechanical properties) berasal dari suatu material. Kekerasan suatu material perlu diketahui khususnya untuk material yang di dalam penggunaanya dapat mangalami pergesekan (frictional force) dan deformasi plastis.

 

Deformasi plastis sendiri suatu keadaan berasal dari suatu material saat material berikut diberikan style maka susunan mikro berasal dari material berikut telah tidak mampu lagi ke wujud asal bermakna material berikut  tidak mampu lagi ke bentuknya semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan).

 

Uji kekerasan(hardness tester) adalah pengujian yang paling efisien untuk menguji kekerasan berasal dari suatu material, dikarenakan bersama dengan pengujian ini kita mampu bersama dengan enteng jelas gambaaran karakter mekanis suatu material.

 

Meskipun pengukuran cuma dikerjakan pada suatu titik, atau daerah khusus saja, nilai kekerasan memadai valid untuk tunjukkan kemampuan suatu material. Dengan laksanakan uji keras, material mampu bersama dengan enteng di golongkan sebagai material ulet atau getas.

 

 

Mengapa sangat diperlukannya pengujian kekerasan (hardness tester) ?

 

Dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian dengan memahami dua pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material dan melihat mutu untuk memastikan suatu material tersebut memeiliki spesifikasi dan kualitas tertentu.

 

Umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yaitu :

 

 

Brinnel (HB / BHN)

Pengujian kekerasan menggunakan metode brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap identor (atau biasa disebut dengan bola baja) yang ditekan pada permukaan material tersebut.

 

Baiknya, pengujian brinell ditujukan untuk material yang memiliki permukaan kasar dengan uji kekuatan antara 500-3000 kgf. Identor (bola baja) biasanya telah dikeraskan dan di plating atau terbuat dari bahan karbida tungsen.

 

 

Rockwell (HR / RHN)

Pengujian kekerasan metode Rockwell bertujuan mengetahui kekerasan suatu material dengan perhitungan yang tepat suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap identor kerucut ataupun bola baja intan yang ditekan pada permukaan material uji tersebut

 

Besarnya minor load maupun major load tergantung dari jenis material yang akan di uji, jenis-jenisnya bisa dilihat pada Tabel 1.

 

Dibawah ini merupakan rumus yang digunakan untuk mencari besarnya kekerasan dengan metode Rockwell.

 

HR = E - e

Dimana :

F0        = Beban Minor(Minor Load) (kgf)

F1        = Beban Mayor(Major Load) (kgf)

F          = Total beban (kgf)

e          = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi dengan  0.002 mm

E         = Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero reference line yang untuk tiap jenis indentor berbeda-beda yang bias dilihat pada table 1

HR      = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness

Tabel dibawah ini merupakan skala yang dipakai dalam pengujian Rockwell skala dan range uji dalam skala Rockwell.

  Tabel 1 Rockwell Hardness Scales

 

Scale

Indentor

F0 (kgf)

F1 (kgf)

F (kgf)

 

Jenis Material Uji

A

Diamond cone

10

50

60

100

Exremely hard materials, tugsen carbides, dll

B

1/16" steel ball

10

90

100

130

Medium hard materials, low dan medium carbon steels, kuningan, perunggu, dll

C

Diamond cone

10

140

150

100

Hardened steels, hardened and tempered alloys

D

Diamond cone

10

90

100

100

Annealed kuningan dan tembaga

E

1/8" steel ball

10

90

100

130

Berrylium copper,phosphor bronze, dll

F

1/16" steel ball

10

50

60

130

Alumunium sheet

G

1/16" steel ball

10

140

150

130

Cast iron, alumunium alloys

H

1/8" steel ball

10

50

60

130

Plastik dan soft metals seperti timah

K

1/8" steel ball

10

140

150

130

Sama dengan H scale

L

1/4" steel ball

10

50

60

130

Sama dengan H scale

M

1/4" steel ball

10

90

100

130

Sama dengan H scale

P

1/4" steel ball

10

140

150

130

Sama dengan H scale

R

1/2" steel ball

10

50

60

130

Sama dengan H scale

S

1/2" steel ball

10

90

100

130

Sama dengan H scale

V

1/2" steel ball

10

140

150

130

Sama dengan H scale

 

 

Vickers(HV/VHN)

Pengujian kekerasan dengan menggunakan metode vickers bertujuan untuk menentukan kekerasan terhadap suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor yang cukup kecil dan mempunyai geometri berbentuk piramid seperti ditujukan pada gambar 3. Beban yang dikenakan pun jauh lebih kecil dibandingkan dengan pengujian rockwell dan juga brinell yaitu antara 1 hingga 1000 gram.

 

Angka kekerasan vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi atau koefisien dari beban uji (F) dengan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) dari indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin (136°/2).

 

 

Micro Hardness(knoop hardness)

Micro Hardness test sering disebut dengan knoop hardness testing merupakan pengujian yang cocok untuk pengujian yang rendah dalam nilai kekerasannya. Knoop biasanya digunakan untuk mengukur sebuah material yang getas seperti keramik

 

Dimana,

HK      = Angka kekerasan Knoop

F          = Beban (kgf)

l           = Panjang dari indentor (mm)

 

Nah, setelah kita mengetahui macam-macam pengujian untuk uji kekerasan maka kita harus memikirkan apa yang harus kita ketahui untuk menentukan metode uji kekerasan yang digunakan, untuk itu kita harus memperhatikan hal-hal dibawah ini :

  1. Permukaan material
  2. Jenis dan dimensi material
  3. Jenis data yang diinginkan
  4. Ketersedian alat uji




NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji