• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Waspada !!! Pengaruh Suhu dan Kelembaban Udara Terhadap Sapi

Selasa, 19 Maret 2024

Suhu  dan  kelembaban  udara  merupakan  dua  faktor  cuaca atau iklim  yang mempengaruhi  produksi  sapi  perah, karena  dapat  menyebabkan  perubahan keseimbangan panas dalam tubuh ternak, keseimbangan air, keseimbangan energi dan keseimbangan tingkah laku ternak (Hafez, 1968; Esmay, 1978).


McDowell (1974) menyatakan bahwa untuk kehidupan dan produksinya, ternak memerlukan suhu lingkungan yang optimum. Zona termonetral suhu nyaman untuk sapi Eropa berkisar 17 – 21ºC ( Hafez, 1968); 13 – 18ºC (McDowell, 1972); 4 – 25ºC (Yousef, 1985), 5 – 25ºC (Jones & Stallings, 1999). 


Bligh dan Johnson (1985) membagi beberapa wilayah suhu lingkungan berdasarkan perubahan produksi panas hewan, sehingga didapatkan batasan suhu yang nyaman bagi ternak, yaitu antara batas suhu kritis minimum dengan maksimum (Gambar 1).


Hubungan besaran suhu dan kelembaban udara atau biasa disebut “Temperature Humidity Index (THI)” yang dapat mempengaruhi tingkat stres sapi perah. Sebagai contoh sapi perah FH yaitu sapi perah Fries Holland yang merupakan jenis sapi perah dengan kemampuan produksi susu tertinggi dengan kadar lemak lebih rendah dibandingkan bangsa sapi perah lainya ( Kompas) .


Sapi perah FH akan nyaman pada nilai THI di bawah 72. Jika nilai THI melebihi 72, maka sapi perah FH akan mengalami stres ringan (72≤THI≤79), stres sedang (80≤THI≤ 89) dan stres berat ( 90≤ THI ≤ 97) (Wierema, 1990).


Gambar 1  Diagram produksi panas sapi perah pada beberapa suhu lingkungan 


Untuk sapi perah FH, penampilan produksi terbaik akan dicapai pada suhu lingkungan 18,3ºC dengan kelembaban 55%. Bila melebihi suhu tersebut, ternak akan  melakukan  penyesuaian  secara  fisiologis  dan  secara  tingkah  laku ( behaviour).


Secara fisiologis ternak atau sapi FH yang mengalami cekaman panas akan berakibat pada :

1) penurunan nafsu makan;

2) peningkatan konsumsi minum;

3) penurunan metabolisme dan peningkatan katabolisme;

4) peningkatan pelepasan panas melalui penguapan;

5) penurunan konsentrasi hormon dalam darah;

6) peningkatan temperatur tubuh, respirasi dan denyut jantung (McDowell, 1972);

7) perubahan tingkah laku (Ingram & Dauncey, 1985) dan

8) meningkatnya intensitas berteduh sapi (Combs, 1996).


Perubahan suhu pada kandang dapat mempengaruhi perubahan denyut jantung dan frekuensi pernapasan sapi FH. Denyut jantung sapi FH yang sehat pada daerah nyaman (suhu tubuh 38,6oC) adalah 60 – 70 kali/menit dengan frekuensi nafas 10 – 30 kali/menit (Ensminger, 1971).


Perubahan  suhu  yang  dilihat  dari  respons  pernapasan  dan  denyut  jantung merupakan mekanisme dari tubuh sapi untuk mengurangi atau melepaskan panas yang diterima dari luar tubuh ternak. Peningkatan denyut jantung merupakan respons dari tubuh ternak untuk menyebarkan panas yang diterima ke dalam organ-organ yang lebih dingin (Anderson, 1983).


Perubahan suhu dapat dipantau dengan menggunakan alat monitor suhu atau alat ukur suhu seperti microlite yang dapat dipantau setiap waktunya. Selain itu kelembaban dalam kandang atau diluar kandang dapat dipantau dengan Temperature RH Data Logger sehingga para peternak dapat mengawasi kelembaban untuk menjaga kualitas sapi peternak.


sumber : www .damandiri . or . id/file/ahmadyaniipbbab2.pdf - edit (red)





NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji